Various Artists – Delicatessen: A Poptastic! Compilation (Poptastic! Records, 2002) revisited

This slideshow requires JavaScript.

Memang musik “Alternative” meledak di AS dan Inggris semenjak akhir 80-an hingga awal 90-an, banyak band-band underground-alternative dari sana mendadak terkenal dan populer setelah direkrut oleh label major.

Namun gaung alternative-music ini betul-betul sampai di Dunia Ketiga seperti Indonesia ini adalah pada tahun 1994, terutama setelah kematian Kurt Cobain dan booming-nya band-band alternative versi MTV (dengan band-band Britpop & Post-Grunge).

Pada era 1991-1993 di Indonesia masih tren band-band hair-rock / ballad-rock / thrash-metal, bukan grunge ataupun alternative-rock. Harap maklum, negara Dunia Ketiga pada era pra internet. Jadinya agak telat mengikuti tren musik.

Di Indonesia sendiri pada era keemasan alternative-music ini muncul banyak band yang memainkan musik tersebut. Label major pun tak mau kalah, dengan juga merekrut band-band alternative lokal (masih ingat khan dengan banyaknya band-band underground-alternative lokal era 1995-1999 yang sign ke major label?).

Scene indie / underground-alternative Indonesia saat itu pun masih berusia muda. Meski sudah banyak yang masuk ke label besar, namun infrastrukturnya masih belum kuat; label indie, promotor gig, fanzine / media pun masih sangat sedikit sekali keberadaannya.

Barulah mulai dekade 2000-an scene alternative lokal yang beneran “indie” dan “underground” mulai bergeliat; internet memudahkan segalanya (baik itu untuk mencari informasi, referensi dan meng-order rilisan-rilisan luar).

Para periode ini infrastruktur scene indie-underground lokal sudah mulai tertata; band-band mulai muncul dengan gaya musik variatif, gig-gig di venue kecil mulai eksis (tidak seperti di era 90s, yang melulu gig matinee, acara di tempat besar, band pengisi acara jumlahnya ada puluhan dan mayoritas adalah cover-bands), penonton sudah mulai teredukasi dan fanzine-fanzine yang mengangkat tema indie-underground pun juga sudah bermunculan.

Pada tahun 2002 band-band indie (atau “indies” sebutan khas versi lokalnya) mulai banyak merilis secara independen album mereka. Salah satu highlight scene indies dari periode tersebut adalah album kompilasi Delicatessen: A Poptastic! Compilation.

Sebenarnya album kompilasi ini juga pernah diulas di fanzine Wasted Rockers edisi perdana format cetak yang terbit awal tahun 2003.

Album kompilasi Delicatessen: A Poptastic! Compilation dirilis oleh sebuah label asal kota Bogor bernama Poptastic! Records, dan diisi oleh 12 band Bandung-Jakarta.

Tahun 2002, ketika sedang dalam agenda ‘belanja kaset bulanan’, saya menemukan kaset ini di display Riotic Distro, Bandung. Tanpa pikir panjang, saya pun langsung membeli album ini.

Sekarang, 2014, tak terasa sudah 12 tahun pasca perilisan pertama kalinya album Delicatessen: A Poptastic! Compilation.

Album ini masuk kategori klasik? Itu jelas. Terutama jika melihat waktu rilis dan band-band pengisi-pengisinya yang banyak menjadi besar dan berstatus ‘cult’.

Di album ini Mocca belum mengeluarkan debut album mereka (yang kemudian meledak di mainstream), Santa Monica musiknya juga masih indiepop (belum menjadi indietronica, yang kemudian album Curiouser and Curiouser dari mereka juga meledak pada tahun 2008), saya pertama kali tahu The Upstairs juga dari album ini (mereka pada periode ini juga belum punya album, kini The Upstairs adalah salah satu band indie terbesar di Indonesia), raja shoegazer lokal The Milo di sini juga belum merilis album, yang kemudian diikuti oleh band-band indie lokal penting lainnya macam The Sweaters, Gorgeous Smile, Eta, Blossom Diary, serta proyekkan indie-rock yang terlupakan dari anak-anak punk Nudist Island, Hark Its A Crawling Tar-tar, Kontrasosial, dll saat itu dengan nama Modestic.

Delicatessen: A Poptastic! Compilation, rilisan penting untuk scene ‘indies’ lokal. Period.

=========================================================================================================

Artist: Various Artists
Album title: Delicatessen: A Poptastic! Compilation
Year: 2002
Label: Poptastic! Records
Country: Indonesia
Catalogue: Pop 02
Genre: Alternative
Style: Indiepop / Indie-Rock / New-Wave / Shoegazing / Britpop

Side A:
01. Mocca – Me & My Boyfriend (acoustic version)
02. Santa Monica – Rubin
03. The Milo – Broke (demo version)
04. Supernova – Sunset
05. Kamehame – 8.14
06. The Upstairs – Antah Berantah (early version) *

Side B:
07. Blossom Diary – She Will Never Come Home
08. Silica – My Sunday
09. The Sweaters – Ordinary Girl *
10. Modestic – I Dont Care *
11. Eta – Selama Ia…
12. Gorgeous Smile – Hingga *

DOWNLOAD (via missfairyfloss)

* track tidak ada di dalam folder

~ by wastedrockers on 20/07/2014.

4 Responses to “Various Artists – Delicatessen: A Poptastic! Compilation (Poptastic! Records, 2002) revisited”

  1. klasik bener

  2. itu yang silica enak bgt

  3. […] Lass terdiri dari Widi (vokal) dengan Loeloe (bassist, teknisi rekaman, penulis musik). Loeloe adalah seorang figur di Bandung yang sudah banyak membesut rekaman-rekaman band independen Kota Kembang tersebut. Ia pun pernah membentuk band indie-rock bernama Modestic yang turut mengisi di album kompilasi legendaris untuk scene indies lokal, yakni Delicatessen: A Poptastic! Compilation (Poptastic! Records, 2002). […]

  4. […] Diskografi: – Eksperimen EP (self-released, 1998) – V/A – This Is Bandung (Red Wine Records, 1999) – V/A – Delicatessen: A Poptastic! Compilation (Poptastic! Records, 2002) […]

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.