“HEAVY FEST” Live! @ BB’s bar, Menteng, Jakarta. Kamis, 5 November 2009

“Ajang musik lokal paling berat tahun ini” tag-line dari Heavy Fest, sepertinya tidak berlebihan, kalau melihat line-up musisi yang tampil di festival ini, yang merupakan para heavy-monster! Heavy Fest adalah sebuah event yang diorganisir oleh Dede dari Wasted Rockers dan anak-anak dari band Suri, bekerjasama dengan EO rock/metal, The Black Hole. Mengambil tempat di BB’s bar, bilangan Menteng, Jakarta-Pusat, dengan mengundang para penampil seperti: Komunal, Adrian Adioetomo, Ghaust, Rajasinga, Suri & Serigala Jahanam.

Heavy Fest dimulai oleh penampilan dari Suri, kwartet dessert-rock / psychedelic-rock / stoner-rock yang heavy. Memainkan beberapa lagu dari EP mereka Tiga Puluh, juga sebuah cover-version dari Black Sabbath “Snowblind”. Betul-betul dibawa para penonton ke atmosfir 70’s heavy-metal, juga ke atmosfir band-band rock dari gurun California era 90-an awal. Stoned…

Band kedua, Ghaust! Duo post-metal / metal-gaze / instro-metal asal Jakarta yang aksi panggungnya selalu mengundang banyak penonton. Betul saja, mereka belum memulai set, namun penonton sudah penuh sesak menyemut sampai di bibir panggung! Selain membawakan lagu-lagu dari album self-titled mereka, Ghaust juga menyelipkan lagu-lagu baru. Musik post-metal mereka yang galau dan shoegazing betul-betul menghanyutkan para penonton…

Kwartet stoner-grind / crossover asal Bandung, Rajasinga, adalah band selanjutnya setelah Ghaust. Rajasinga di set-nya kali ini banyak memainkan lagu-lagu baru dari limited-EP Nevergrind, yang musiknya kini lebih crossover; lebih nge-rock, lebih 80’s crossover-thrash, tapi tetap penuh dengan blasting-beat. Meski Rajasinga aksi panggungnya eksplosif dan selalu headbanging di sepanjang set, tapi mereka tetap bermain rapih dan tight. Segan!…

Tiga band pertama selesai pentas di lantai 2, para penonton pun langsung berpindah ke lantai 3 untuk menonton penampilan dari Komunal, Adrian Adioetomo & Serigala Jahanam (acara ini memang memakai konsep dua panggung dan dua lantai). Di lantai 3 Komunal sudah siap untuk mengguncang panggung! Para penonton pun kembali memenuhi panggung untuk menyimak aksi kwartet NOLA metal influenced / sludge-metal / southern-rock asal Bandung ini. Di sini Komunal memainkan lagu-lagu seperti: “Pasukan Perang dari Rawa”, “Budaya Purba”, “Manusia Baja”, “Blues Menuju Trash”, dll yang tentunya mengundang para penonton untuk ber-headbanging dan singalong. Sekali lagi: Segan!…

Penampil selanjutnya para penonton dibawa untuk chill sejenak dengan penampilan dari Adrian Adioetomo, soloist delta-blues / lo-fi / heavy-guitar ternama Ibu Kota. Seperti biasa, Adrian selalu berhasil memikat penonton dengan permainan teknik sliding-gitar yang merupakan ciri khasnya. Mengawali set dengan meng-cover lagu “Bento” dari Iwan Fals / Swami, dilanjutkan dengan dengan lagu-lagu sendiri miliknya. Oh iya, selain itu Adrian juga sempat meng-cover lagu “Hurt” milik Nine Inch Nails dan “Aces Of Spades” milik Motorhead. Mungkin Adrian adalah satu-satunya musisi blues lokal yang open, dan mau bermain di luar scene blues itu sendiri. Jadi salut buat beliau!…

Serigala Jahanam adalah band penutup untuk gelaran perdana Heavy Fest ini. Untuk performance-nya kali ini, SJ berkolaborasi dengan Adit Bujbuneng Al Buse (samples & FX) dan Mamas dari Shoah (FX & stompboxes). SJ memainkan komposisi berjudul “Tukang Pos Gay” yang bernuansakan drone-doom / power-electronic / dark-ambient / noise. Komposisi panjang berdurasi 45 menit tersebut sukses membuat para penonton keluar venue sambil menutup kuping mereka! Haha… Yeah, they’re heavy and loud as hell that night.

Selesai sudah pagelaran festival musik sludge/stoner bands yang pertama di Indonesia ini. Terima kasih banyak buat para penonton yang hadir, juga teman-teman media yang datang untuk meliput. Sampai jumpa di “Heavy Fest #2”!!!…

* Reportase oleh: Dede
* Foto-foto oleh: Tandun Tony & Irvan Vree Amrin

~ by wastedrockers on 09/11/2009.