Various Artists – Ghaust vs Iblis Kotor

Various Artists ‘Ghaust vs Iblis Kotor’ split-EP MP3 (Space Records, 2010)
Untuk urusan musik-musik experimental / indietronic / folktronica di scene Jakarta, memang Space Records adalah juaranya. Sebuah record-label independen lokal yang tergolong “cult” namun banyak melahirkan musisi-musisi brilian. Saya bertemu banyak musisi keren di sini.

Split-EP ini adalah rilisan terbaru dari Space Records. Materi album ini berisi dua track, yang masing-masing artis menyumbang satu track. Lagu pertama dari duo post-metal ternama Jakarta, Ghaust (www.myspace.com/soundofghaust) berjudul “Day After (Entering Into Peace)” yang diambil dari full-length Ghaust (2008). Sementara track kedua yang berjudul “Year After (Entering Into Nothing)” disumbang oleh Iblis Kotor (www.myspace.com/dirtydevilish); proyek output experimental dari Abim (Curah Melodia Mandiri). Nampaknya lagu “Year After (Entering Into Nothing)” dari Iblis Kotor merupakan reinterpretasi dari “Day After (Entering Into Peace)” milik Ghaust. Jadinya masing-masing lagu saling berkaitan. Bisa dikatakan split-EP Ghaust vs Iblis Kotor adalah sebuah mini rock-opera.

Karena Ghaust di sini menyumbang lagu lama mereka, jadi saya tidak bisa berkata lebih. Lagian kalian semua sudah tahu musikalitas Ghaust seperti apa: top-notch. Mungkin di sini saya akan lebih banyak membahas mengenai Iblis Kotor. Karena ternyata musikalitas proyek ini sangatlah maksimal! Terlebih setelah saya menyimak penampilan mereka yang memukau di ‘Jakarta Noise Fest #2’ beberapa waktu yang lalu.

Sebelumnya, seperti biasa di sini Abim memakai grand-piano nya sebagai instrumen utama. Dan di lagu “Year After (Entering Into Nothing)” ini, Iblis Kotor featuring Anes Guo.

‘Eklektik’ adalah kata yang pas untuk menggambarkan musikalitas dari Iblis Kotor. Karena di lagu “Year After (Entering Into Nothing)” yang berdurasi hampir sembilan belas menitan ini terdengar banyak pengaruh musik. Mulai di awal, kita dibawa ke suasana kelam cool-jazz lewat permainan grand-piano Hammond yang bernuansa epic. Lalu di bagian selanjutnya mulai masuk unsur-unsur perkusif musik Latin / Tropical, hingga membuat ritme musik menjadi lebih up-beat dan danceable. Semua mengalir tanpa tidak kita sadari, flow musik sudah berlanjut menuju 70’s psychedelic-rock dengan solo gitar Fender yang meraung-raung. Kemudian musiknya mendadak kembali menjadi Salsa. Selepas itu, kembali hening dengan hangatnya 60’s psychedelia / ambient / repetitive-music lewat permainan Mellotron. Hingga akhirnya di bagian klimaks, kemegahan grand-piano kembali mengambil alih dengan low-key nya. Sesudah klimaks diturunkan mood-nya dengan kord-kord minor, Iblis Kotor langsung kembali mengajak kita berdansa ramai-ramai bersama solo-gitar dan tetabuhan musik Latin. Ketika saya berpikir lagu ini bakal ‘happy-ending’ tiba-tiba Iblis Kotor membawa kembali saya ke alam gelapnya, lewat permainan grand-piano dan sound drum-nya yang lebar. Nampaknya rock-opera yang ditawarkan oleh Iblis Kotor di sini bisa dengan mudah mempermainkan mood para pendengarnya!

Emosi pendengar memang dibawa kesana-kemari oleh musik kontemplatif yang disajikan Iblis Kotor. Dari keceriaan pada awalnya, lalu dibawa down di bagian tengahnya. Menjelang akhir dibawa kembali untuk bergoyang, hingga kembali ke bagian gelap di akhir lagu.

Berbagai influens musik yang disajikan oleh Iblis Kotor memang terangkum dalam term krautrock atau post-rock (ket: post-rock yang dimaksud di sini adalah gerakan post-rock era-era awal. Bukan tipikal post-rock era 2000-an yang biasa kalian dengar). Rilisan split-EP ini bagi saya pribadi sih adalah teaser yang manis untuk full-length dari Iblis Kotor yang pastinya bakal dashyat. Kami nanti Abim albumnya! 😉 Juga untuk album kedua dari Ghaust yang pastinya ditunggu oleh banyak orang. Oh iya, artwork album ini dikerjakan oleh Abim (Iblis Kotor), Aryo & Ojon dari Space System. Album ini wajib untuk kalian semua dengarkan. Jempol tangan dan kaki saya, saya berikan untuk album ini. Sangat, sangat, sangat, kami rekomendasikan! – Dede
(Beli digital-EP yang bagus ini di: Itunes | www.myspace.com/spacerec | spacerecording@hotmail.com)
Genre musik: Post-Metal, Metal-Gaze, Instrumental, Krautrock, Psychedelic, Eclectic, (early) Post-Rock
Untuk penggemar: Pink Floyd, Faust, (mid) Can, Bark Psychosis, (late) Talk Talk, Godspeed! You Black Emperor, Tortoise, Pelican

~ by wastedrockers on 06/03/2010.

2 Responses to “Various Artists – Ghaust vs Iblis Kotor”

  1. wow awesome! albumnya belum keluar ya? yaahh.. maksudnya early postrock tuh awal2 postrock keluar ya? kaya talk talk gitu? ato gimana? kurang ngerti saya thx

  2. Albumnya udah rilis kok. Beli aja di alamat yg sudah kami cantumkan. Iya, proto post-rock era 80-an dan post-rock era awal 90-an.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.